 Darkreading.com -  Protokol HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) dan SSL (Secure  Sockets Layer) merupakan `jantung` keamanan dari sebuah situs web  e-commerce dan situs perbankan. Namun keamanan dari protokol tersebut  kini mulai dipertanyakan setelah ditemukannya celah pada web browser  yang memungkinan hacker menembus sistem dengan sangat mudah.
Darkreading.com -  Protokol HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) dan SSL (Secure  Sockets Layer) merupakan `jantung` keamanan dari sebuah situs web  e-commerce dan situs perbankan. Namun keamanan dari protokol tersebut  kini mulai dipertanyakan setelah ditemukannya celah pada web browser  yang memungkinan hacker menembus sistem dengan sangat mudah.
Pakar  keamanan aplikasi web, Robert "RSnake" Hansen dan Josh Sokol, dalam  konferensi keamanan komputer Black Hat mengungkap adanya 24 celah pada  arsitektur fundamental web browser, diantaranya dengan mengeksploitasi  cookies pada browser dan menyuntikkan konten berbahaya ke dalam tab  browser.
Temuan ini memperingatkan bahwa HTTPS tidak dapat  menjamin kerahasiaan dan integritas data dalam browser. Celah ini  menyebabkan hilangnya perlindungan keamanan yang seharusnya diberikan  oleh HTTPS dan SSL ketika browsing.
Protokol HTTPS dan SSL  sejatinya digunakan oleh banyak situs e-commerce untuk memberikan  perlindungan keamanan kepada pelanggan dari serangan pihak-pihak yang  berniat jahat. HTTPS sendiri -- versi aman protokol HTTP yang  menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL atau TLS (Transport Layer  Security) -- bertugas melakukan enkripsi informasi data yang dikirimkan  browser dengan web server. Sedangkan SSL dan TLS adalah protokol yang  memungkinkan HTTPS mengotentikasi klien dan server pada Web.
Lebih  lanjut dikatakan, seorang penyerang (hacker) diklaim dapat memanfaatkan  celah tersebut untuk mencuri data-data penting atau mengambil alih  komputer secara remote (jarak jauh). Penyerang dapat pula menyusup pada  celah-celah tertentu pada session browser.
Beberapa penyerang  bahkan telah mampu meniru sertifikasi SSL dengan menggunakan berbagai  metode. Dengan meniru sertifikasi SSL, penyerang dapat dengan mudah  mengelabui orang untuk menggunakan situs gadungan yang berbahaya.  Artinya pengguna akan melihat HTTP dan bukan HTTPS pada browser mereka  meski pada browser ditampilkan ikon padlock (gembok) untuk mengelabui  pengguna. Browser biasanya akan memblokir situs yang tidak memiliki  sertifikasi. Penyerang pun diklaim dapat menghapus link HTTPS dan  mengarahkan user ke situs HTTP yang berbahaya.
Pengguna internet  diimbau agar selalu berhati-hati pada saat browsing menggunakan jaringan  Wi-Fi publik, karena biasanya seorang penyerang memanfaatkan jaringan  ini untuk menyusupi sistem komputer Anda.
Sementara itu, peneliti  Ivan Ristic yang juga menjabat sebagai director engineering web  application firewall dan SSL di Qualys, mengatakan bahwa 60 persen situs  berbasis SSL tidak dikonfigurasi dengan baik alias menggunakan  settingan default sehingga rentan diserang. Dari 120 juta nama domain  yang terdaftar, 20 juta diantaranya support SSL tetapi hanya 720.000  saja yang memiliki sertifikasi SSL yang valid.
Lalu dari seluruh  situs SSL yang diteliti, setengahnya diketahui menggunakan SSLv1, versi  lama SSL yang dikenal tidak aman. Hanya 38 persen dari semua situs SSL  yang dikonfigurasi dengan baik, sementara 32 persen diketahui mengandung  kerentanan dalam hal protokol.
Secara keseluruhan, Ristic  mengatakan hanya 38,4 persen dari situs SSL mendapatkan predikat "A"  dari sisi keamanan dan konfigurasi, sedangkan sisanya 61,46 persen  mendapat predikat B atau lebih rendah.(mls/mar)
Sumber : Darkreading.com
Kamis, 05 Agustus 2010
Hacker Ungkap Celah Keamanan pada Web Browser
Label:
Berita Tekhnologi,
Berita Umum,
Komputer,
Networking,
News,
Security / Keamanan,
Trik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 "Allah! 
      None has the right to be worshipped but He, the Ever Living, the One Who 
      sustains and protecs all the exists. It is Who has sent down the Book (Al 
      Quran) to you with the truth, confirming what came before it, and He sent 
      down the Taurat (Torah) & the Injil (Gospel)."
(Surah Ali 
      Imran: 2-3)
"Allah! 
      None has the right to be worshipped but He, the Ever Living, the One Who 
      sustains and protecs all the exists. It is Who has sent down the Book (Al 
      Quran) to you with the truth, confirming what came before it, and He sent 
      down the Taurat (Torah) & the Injil (Gospel)."
(Surah Ali 
      Imran: 2-3)


0 komentar:
Posting Komentar