Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan
menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal
pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah
Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa
kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam
keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana;
mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini,
hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami.
Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.
Maka dari itu, saya nasehatkan kepada Anda dan diriku sendiri bahwa
mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada
terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Singkatnya, membiarkan
diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak
tubuh dengan narkoba.
Selasa, 28 September 2010
Renungan Tentang "Pengangguran"
Jumat, 24 September 2010
Twitter Amburadul Karena Acuhkan Peringatan Hacker Jepang
CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) - Serangan yang menimpa Twitter membuat layanan situs itu sempat tidak bisa diakses. Padahal hacker Jepang sudah memperingatkan ada masalah di microblogging itu.
Serangan mengakibatkan Twitter tak bisa diakses selama beberapa jam pada Kamis pagi. Serangan terjadi karena adanya celah ‘cross-site scripting’ yang memungkinkan pengguna menjalankan program JavaScript pada komputer lain.
Penggagas serangan ini diyakini berasal dari seseorang bernama ‘Masato Kinugawa’ dan dia mengakui menciptakan ‘RainbowTwtr’ yang di mana menunjukkan kerentanan Twitter.
Kamis, 23 September 2010
Indonesia Pertama Cicipi BlackBerry Torch di Asia Pasifik
Jakarta - BlackBerry Torch telah resmi masuk Indonesia. Research In Motion (RIM) memilih Indonesia sebagai yang pertama di Asia Pasifik.
"Kami merasa Indonesia sangat penting dalam strategi dan bisnis kami," kata Gregory Wade, Managing Director Research In Motion Asia Pasifik, dalam peluncuran di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta (23/9/2010).
Hal itu juga yang menurut Greg jadi dasar pendirian PT RIM Indonesia. "Pendirian PT RIM Indonesia adalah awal yang baik. Kami berharap bisa berhubungan lebih baik, terutama untuk pengembangan aplikasi lokal," ujarnya.
Investasi Wimax WiGO US$ 500 Juta
Jakarta - Berca, pemilik brand WiGO, mengalokasikan anggaran sebesar US$ 500 juta untuk biaya capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) untuk mengembangkan jaringan layanan Wimax di 24 kota di Indonesia.
"Itu anggaran capex dan opex kami untuk lima tahun," kata Duta Subagio Sarosa, Deputy CEO Berca Global Access, saat diwawancara detikINET di Gedung Berca, TIM, Jakarta.
Anggaran itu akan dialokasikan untuk menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan mulai dari back office, billing system, customer support, sewa menara hingga infrastruktur base station.
Senin, 20 September 2010
Hukum Makan atau Membunuh Kodok
Mayoritas ulama mengatakan bahwa kodok haram dimakan. Mengapa mayoritas mengharamkan? Bukan karena kodok itu mengandung najis atau racun, tetapi karena memang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarangnya. Dalil mereka adalah, dari Abu Hurairah:
نَهَى رسول الله صلى الله عليه وسلم عَنْ قَتْلِ الصُّرَدِ وَالضِّفْدَعِ وَالنَّمْلَةِ وَالْهُدْهُد
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang membunuh shurad, kodok, semut, dan hud-hud.” (HR. Ibnu Majah, Juz. 9, Hal. 418, No. 3214. Al Maktabah Asy Syamilah)
Sabtu, 18 September 2010
Kritikan itu Nikmat
Bismillahi Rohmaani Rohiim…
Segala Puji Bagi Allah SWT, Doa dan Salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan rasul2-Nya dan kepada keluarga dan sahabat…
Allah swt adalah Maha Pemberi rezeki…
Acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal….
Apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset
dan salah….
Dalam hidup ini kamu akan menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit….
Dan jika itu terjadi…
Apakah kamu lalu bersedih…
Apakah kamu lalu menangis sehinggga tidur pun menjadi gerah…
Perlu diingat…
mereka, marah dan kesal kepada kamu karena…
Kamu lebih unggul…
Unggul dalam hal kebaikan…
Unggul dalam keilmuan…
Unggul akan harta…
Kamu di mata mereka adalah orang berdosa…
MEREKA AKAN PUAS…
Jika kamu melepaskan semua karunia dan nikmat Allah SWT…
Jika kamu meninggalkan semua sifat terpuji…
Jika kamu meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi prinsip kamu…
Jika kamu menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol…
Waspadalah terhadap apa yang mereka lakukan…
Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan mereka…
Kuatkan jiwa untuk mendengar cemoohan mereka…
Kuatkan jiwa untuk mendengar hinaan mereka…
Bersikaplah laksana batu cadas…
Tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran butiran salju…
Jangan terpengaruh atas kritikan, cemoohan dan hinaan…
Jika terpengaruh…
Kamu telah meluluskan keinginan mereka…
Dan kamu rela mencemarkan kehidupanmu…
Trus bagaimana caranya agar tidak terpengaruh…???
Respon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik…
Acuhkan saja mereka…
Dan jangan pernah merasa tertekan…
Pada hakekatnya kritikan itu merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda…
INGATLAH…
Semakin tinggi derajat dan posisi kamu…
Maka akan semakin pedas pula kritikan itu…
Komentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang
diperintahkan Allah..
Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu
(QS. Ali ‘Imran: 119)
Bahkan..
Kamu juga dapat ‘menyumpal’ mulut mereka agar diam seribu bahasa..
Bagaimana caranya…???
Memperbaiki akhlak dan meluruskan setiap kesalahan kamu…
La haula wala Quwwata illa billah.
Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Wassalam
Jangan campuri urusan orang lain
Dari Maimun bin Mihran diriwayatkan bahwa ia berkata: “ada seorang lelaki yang datang menemui Salman (Al-Farisi), lalu berkata kepadanya: “Berikan aku nasihat.” Beliau berkata: “Jangan banyak bicara.” Lelaki itu berkata: “Orang yang hidup di tengah manusia, mana bisa tidak berbicara?” Beliau menanggapi: “Kalaupun Anda hendak berbicara, berbicaralah yang benar, atau diam.” Lelaki itu berkata lagi: “Tolong tambahkan yang lain.” Beliau berkata: “Jangan suka marah.” Lelaki itu berkomentar: “Terkadang terjadi pada diriku, apa yang aku tidak bisa menahan diri.” Beliau berkata menanggapi: “Kalau begitu, bila engkau marah, jaga lidah dan tanganmu.” “Tambahkan lagi.’ Lelaki itu meminta. Beliau berkata: “Jangan campuri urusan orang lain. ” Lelaki itu menjawab: “Orang yang hidup bersama orang banyak, tidak mungkin tidak mencampuri urusan orang lain. “Beliau berkata: “Kalau engkau harus mencampuri urusan orang lain, katakan perkataan yang benar, dan tunaikanlah amanah kepada yang berhak. (Shifatush Shafwah I:549)
Jumat, 17 September 2010
Kiat Sukses Belajar Bahasa Arab
Berikut ini sebagian kiat yang bisa dilakukan untuk mempercepat penguasaan kaidah bahasa Arab. Kami menuliskannya berdasarkan pengalaman kami sendiri mengajar bahasa Arab dan membaca kitab sejak beberapa tahun lamanya -walhamdulillah-:
- Hendaknya kita mengikhlaskan niat dalam belajar untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu imam Bukhari rahimahullah membuat sebuah bab dalam Kitabul Ilmi di kitab sahih Bukhari yang berjudul ‘Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan’. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala yang artinya, “Ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan mintalah ampunan untuk dosamu…” (QS. Muhammad: 19). Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah untuk diberikan ilmu yang bermanfaat.
- Sebelum lebih jauh mempelajari kaidah bahasa Arab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca atau mengucapkan. Padahal, salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan makna bahkan memutarbalikkan fakta. Suatu kata yang seharusnya berkedudukan sebagai pelaku berubah menjadi objek dan seterusnya. Tentu saja hal ini -membaca dengan benar serta mengikuti kaidah- tidak bisa disepelekan.
Rahasia dibalik Kata Haya' (Malu)
Pembaca mulia, kata “malu” dalam bahasa Arab adalah اَلْحَيَاءُ /al-hayaa’/. Kata ini, merupakan derivat dari kata اَلْحَيَاةُ /al-hayaah/, yang artinya adalah “kehidupan”. Selain اَلْحَيَاءُ, contoh derivat lain kata اَلْحَيَاةُ adalah حَيَا /hayaa/, yang artinya “hujan”. Apa kaitan antara hujan dan kehidupan? Kaitannya adalah bahwa hujan merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman, dan hewan ternak.
Dalam bahasa Arab, al-hayaah “kehidupan” mencakup kehidupan dunia dan akhirat.
Lalu, kembali ke pokok bahasan utama, apa kaitan al-hayaa’ “malu” dengan al-hayaah “kehidupan”?
DARAH KEBIASAAN WANITA (1)
A. Makna Haid Dan Hikmahnya
1.Makna Haid
Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut istilah syara' ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran. Oleh karena ia darah normal, maka darah tersebut berbeda sesuai kondisi, lingkungan dan iklimnya, sehingga terjadi perbedaan yang nyata pada setiap wanita.
2.Hikmah Haid
Adapun hikmahnya, bahwa karena janin yang ada di dalam kandungan ibu tidak dapat memakan sebagaimana yang dimakan oleh anak yang berada di luar kandungan, dan tidak mungkin bagi si ibu untuk menyampaikan sesuatu makanan untuknya, maka Allah Ta'ala telah menjadikan pada diri kaum wanita proses pengeluaran darah yang berguna sebagai zat makanan bagi janin dalam kandungan ibu tanpa perlu dimakan dan dicerna, yang sampai kepada tubuh janin melalui tali pusar, di mana darah tersebut merasuk melalui urat dan menjadi zat makanannya. Maha Mulia Allah, Dialah sebaik-baik Pencipta. Inilah hikmah haid. Karena itu, apabila seorang wanita sedang dalam keadaan hamil tidak mendapatkan haid lagi, kecuali jarang sekali. Demikian pula wanita yang menyusui sedikit haid, terutama pada awal masa penyusuan.
Misteri Kata unyu
Pernah denger kan kata "Unyu", "Unyuunyu", dan "Unyu" yang diciptain anak 9aH03Lz yang artinya sendiri nggak jelas?
Dan pasti agan bingung kan sama artinya?
Jangan khawatir, Gan.
Ane, dengan kemampuan bahasa ane yang bisa dibilang bagus, dapat memecahkan misteri dibalik kata-kata tersebut dan merangkumnya ke dalam versi penuh!
UNYU
Kata Unyu yang diikuti kata Unyu lagi di belakangnya (Unyuunyu) berarti sebuah kata kerja (verb). Bisa dipakai untuk menjelaskan kegiatan yang sedang, sudah, atau akan dikerjakan. Contoh: "Sekarang udah jam 2 malem, saatnya gue UNYUUNYU di pos ronda!"
Kata Unyu (dengan dua "U" di belakang) berarti kata benda (noun). Bisa dipakai untuk menjelaskan suatu benda, orang, tempat, atau objek lainnya. Contoh: "Si Budi sedang pergi ke Unyuu untu membeli Unyuu."
Ane memecahkan misteri tentang Unyu itu sampe makan waktu 4 hari 12 malem, lho.
Ane nggak makan dan nggak minum demi kepentingan ilmu pengetahuan ini!
Dan rencananya kata "Unyu", "Unyuunyu", dan "Unyuu" mau diambil hak patennya supaya nggak diambil sama negara tetangga.
Kamis, 16 September 2010
Ketika guru memerintahkan menggambar makhluk bernyawa kepada murid
Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya sebagai berikut :
يطلب من الطالب في بعض المدارس أن يرسم صورة لذات روح ، أو يعطى مثلاً بعض دجاجة ويقال : أكمل الباقي، وأحياناً يطلب منه أن يقص هذه الصورة ويلزقها على الورق ، أو يعطى صورة فيطلب منه تلوينها فما رأيكم في هذا؟
“Sebagian sekolah ada yang menyuruh murid-muridnya untuk menggambar gambar makhluk bernyawa, atau memberikan sebagian gambar ayam kepada murid-murid tersebut yang kemudian dikatakan kepadanya : ‘Sempurnakanlah/selesaikanlah sisanya !’. Dan kadang-kadang mereka disuruh menggunting gambar itu untuk menempelkannya di atas kertas . Atau memberikan sebuah gambar (makhluk bernyawa) dan kemudian mereka disuruh untuk mewarnainya. Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini ?”.
Maka Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah memberikan jawaban sebagai berikut :
الذي أرى في هذا أنه حرام يجب منعه ، وأن المسؤولين عن التعليم يلزمهم أداء الأمانة في هذا الباب ، ومنع هذه الأشياء ،وإذا كانوا يريدون أن يثبتوا ذكاء الطالب بإمكانهم أن يقولوا : اصنع صورة سيارة أو شجرة ، أو ما أشبه ذلك مما يحيط به علمه ، ويحصل بذلك معرفة مدى ذكائه وفطنته وتطبيقه للأمور ، وهذا مما ابتلي به الناس بواسطة الشيطان ، وإلا فلا فرق بلا شك في إجادة الرسم والتخطيط بين أن يخطط الإنسان صورة شجرة ، أو سيارة ،أو قصر ، أو إنسان. فالذي أرى أنه يجب على المسؤولين منع هذه الأشياء ، وإذا ابتلي الطالب ولا بد فليصور حيواناً ليس له رأس.
“Menurut pendapatku, hal itu adalah haram dan wajib untuk dilarang. Orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan wajib untuk menunaikan amanah dalam permasalahan ini dan melarang perkara-perkara seperti yang disebutkan. Apabila tujuan mereka adalah untuk meningkatkan kecerdasan murid-murid, hendaknya ia mengatakan : ‘Buatlah gambar mobil, atau pohon, atau yang gambar-gambar lain yang sejenis yang ia ketahui’. Dan dengan cara itu juga dapat mengasah dan menajamkan kecerdasan murid melalui praktek. Perkara ini merupakan musibah yang menimpa manusia, yang tentu saja setan lah yang menjadi biang keladinya. Sebab, tidak diragukan lagi bahwa untuk memahirkan murid di bidang menulis dan menggambar, tidak ada bedanya bagi seseorang menggambar pohon, mobil, rumah, atau orang. Adapun menurutku, menjadi kewajiban bagi penanggung jawab (bidang tersebut) untuk melarang perkara-perkara (munkar) ini. Namun jika murid dipaksa untuk menggambar makhluk bernyawa, maka tidak mengapa baginya untuk menggambar hewan-hewan tanpa kepala”.
[Majmu’ Fataawaa wa Rasaail – Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimin rahimahullah jilid 2, no. 324 – www.almeshkat.net/books].
Melakukan terapi kesehatan dengan musik

Jawab : Perkataan tersebut adalah keliru meskipun telah tersebar luas serta banyak pihak yang mengulas panjang lebar bahwa pendapat tersebut telah terbukti berkhasiat dan mengklaim benar adanya. Tidak lain dikarenakan nyanyian dan musik termasuk perkara yang diharamkan oleh syari’at. Allah ta’ala telah melarangnya dan mengancam para pecandunya. Tidaklah mungkin Allah ta’ala menurunkan obat pada sesuatu yang telah diharamkan-Nya. Satu hadits menyatakan : ”Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan obat bagi umatku dari sesuatu yang haram”.
[Al-Fataawaa Asy-Syar’iyyah fil-Masaailith-Thibbiyyah juz 1 hal 9-10 oleh Asy-Syaikh ’Abdullah bin ’Abdirrahman Al-Jibrin hafidhahullah – Maktabah Saaid – http://www.saaid.net/book].
Teks Asli :
· س: يطرح أحيانا في بعض وسائل الأعلام المختلفة رأي يقول: إن الفن والموسيقى علاج لبعض الأمراض فما رأي الشرع في ذلك؟
ج: هذا قول خاطئ، ولو اشتهر من يقول به ويؤيده ولو توسع فيه من توسع وادعوا أنه مجرب وصحيح، وذلك أن الأغاني والمعازف وآلات الملاهي قد حرمها الشرع ونهى عنها وتوعد على تعاطيها، فلا يمكن أن يكون فيها شفاء مع تحريمها، فقد ورد في الحديث: إن الله لم يجعل شفاء أمتي فيما حرم عليها فدل على أن كل حرام لا يجوز العلاج به ولا يتوقف الشفاء به، لكن حيث أن هناك نفوسا ضعيفة قد انهمكت في الحرام وغرقت في هذا السماع، وأصبحت مغرمة به، فمتى ابتعدت عنه في وقت من الأوقات أحست بألم وتوتر أعصاب وضعف قوي، فإذا عادت إليه شعرت بنشوة ونشاط وقوة فادعت أنه علاج لها، وإنما تلك النفوس المريضة تلتذ بالحرام وتركن إليه، أما أهل الصلاح والإيمان واليقين والصبر فإنهم يجدون عند سماعه ثقلا ووهنا وقلقا؛ لأنه في الحقيقة يمرض العقول فتتبعها الأبدان، والله أعلم
Hukum menggunakan softlens
Fadliilatusy-Syaikh Shaalih bin Fauzaan hafidhahullah pernah ditanya tentang hukum memakai lensa mata berwarna untuk mempercantik diri (hiasan) dan mengikuti gaya, dimana harga lensa tersebut tergolong mahal. Maka beliau menjawab sebagai berikut :لبس العدسات من أجل الحاجة لا بأس به.أما إن كان من غير حاجة فإن تركه أحسن، خصوصاً إذا كان غالي الثمن فإنه يعد من الإسراف المحرم.علاوة على ما فيه من التدليس والغش لأنه يظهر العين بغير مظهرها الحقيقي من غير حاجة إليه. اهــ.“Memakai lensa mata karena ada keperluan adalah tidak mengapa. Adapun jika ia memakainya tanpa ada satu keperluan, maka meninggalkannya lebih baik, khususnya jika harganya mahal. Karena hal itu terhitung sebagai perbuatan berlebih-lebihan yang diharamkan. Apalagi padanya ada unsur penyamaran dan penipuan karena ia telah menampakkan mata bukan pada hakekatnya sebenarnya (warnanya yang asli) tanpa ada keperluan” [selesai – Fataawaa Ziinatil-Mar’ah hal. 49, dikumpulkan oleh Asyraaf bin ‘Abdil-Maqshuud].Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimiin rahimahullah memberikan keterangan sebagai berikut :
Hukum " Titip Absen "
Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
Soal : Kadangkala teman kuliah saya meminta bantuan saya saat pertemuan kuliah dilangsungkan untuk mencantumkan tanda kehadirannya (nitip absen)[1] padahal ia tidak hadir. Yaitu, ketika lembar kehadiran diedarkan, dan kemudian saya tulis namanya. Apakah hal ini termasuk bantuan yang bersifat kemanusiaan, ataukah termasuk kecurangan dan penipuan ?
Jawab : Itu memang bantuan,… tapi bantuan syaithaniyyah. Syaithan menyukai perbuatan ini yaitu mengabsenkan orang yang tidak hadir. Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu diwaspadai :
Pertama, kebohongan/dusta; kedua, khianat terhadap penanggung jawab perkuliahan; ketiga, ia telah menjadikan orang yang tidak hadir ini mendapatkan tunjangan kehadiran yang dengan itu ia mengambil dan memakan tunjangan tersebut secara bathil. Salah satu saja dari ketiga hal ini telah cukup untuk menyatakan keharaman perbuatan tersebut dimana dhahir pertanyaan yang diajukan dipandang sebagai bagian dari perkara (bantuan) kemanusiaan.
Bantuan kemanusiaan tidaklah terpuji secara mutlak. Apa-apa yang sesuai dengan syari’at, maka itu terpuji; dan apa-apa yang menyelisihi syari’at, maka ia tercela. Pada hakekatnya, segala sesuatu yang menyelisihi syari’at dari apa-apa yang disebut sebagian orang sebagai perbuatan kemanusiaan, maka itu adalah penamaan yang bukan pada tempatnya. Segala sesuatu yang menyelisihi syari’at maka itu adalah perbuatan hewani. Karena itulah Allah menyifati perbuatan orang-orang kuffar dan musyrikin seperti perbuatan binatang; sebagaimana firman-Nya :
يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الأنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
”Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka” [QS. Muhammad : 12].
Dan juga firman-Nya :
إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِي
”Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)” [QS. Al-Furqaan : 44].
Maka, setiap hal yang menyelisihi syari’at adalah perbuatan hewani, bukan perbuatan manusiawi.[selesai]
[Fataawaa Islaamiyyah, oleh Ibnu ’Utsaimin (4/329-340) ].
Teks asli :
السؤال : أحياناً يطلب مني زميلي في المحاضرة أن أقوم بتحضيره مع أنه غائب حيث تمر ورقة التحضير فأكتب اسمه. فهل هذه خدمة إنسانية، أم أنه نوع من الغش والخداع ؟.
الجواب : هي خدمة ولكنها خدمة شيطانية يمليها الشيطان على هذا الذي فعل وحضّر من ليس بحاضر وفي ذلك ثلاثة محاذير :
المحذور الأول : الكذب، والمحذور الثاني : خيانة المسؤولين في هذه المسلحة، والمحذور الثالث : أنه يجعل هذا الغائب مستحقاً للراتب المرتب على الحضور، فيأخذه ويأكله بالباطل. وواحد من هذه المحاذير يكفي بالقول في تحريم هذا التصرف الذي ظاهر سؤال السائل أنه من الأمور الإنسانية.
والأمور الإنسانية ليست محمودة على الإطلاق بل ما وافق الشرع منها فهو محمود وما خلف الشرع فهو مذموم. والحقيقة أن ما خالف الشرع مما يقال عنه عمل إنساني فإنه اسم على غير مسماه. لأن ما خالف الشرع فهو عمل بهيمي، ولهذا وصف الله الكفار والمشركين بأنهم كالأنعام : (يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الأنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ) [سورة محمد، الأٓية : ١٢] وقال : (إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلا) [سورة الفرقان، الأٓية : ٤٤]. فكل ما خالف الشرع فهو عمل بهيمي لا إنساني.
[فتاوى إسلامية، ابن عثيمين (٤/٣٢٩،٣٣٠)]
[1] Yang lebih tepat secara bahasa adalah nitip presensi (kehadiran).
Rabu, 15 September 2010
AL-‘AIN (اْلعَيْنُ) - Pandangan Mata
Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri". Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.