ويسن أيضا تَخَيُّرُ الجميلة ، لأنه أسكن لنفسه ، وأغض لبصره ، وأكمل لمودته ؛ ولذلك شرع النظر قبل النكاح
“Adalah juga sunnah untuk memilih wanita yang cantik,  karena hal tersebut dapat melahirkan rasa ketenangan yang lebih besar  dan lebih membantu dia untuk menundukkan pandangan dan cinta yang lebih.  Oleh karenanya disyari’atkan “nadhar” sebelum menikah”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ta’ala ‘anhu :
قِيلَ  : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! أَيُّ النِّسَاءِ خَيرٌ ؟ قال : التِي تَسُرُّهُ  إِذَا نَظَرَ إِليهَا ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَر ، وَلا تُخَالِفُهُ فِي  نَفسِهَا وَلا فِي مَالِهِ بِمَا يَكرَهُ
“Ya Rasulullah, wanita mana yang terbaik ?”. Beliau berkata salah satunya :
”Yang tatkala engkau melihatnya engkau merasa senang,…….” [Ash-Shahiihah no. 1838].
Beberapa ulama menganggapnya sebagai mustahab,  jika seorang pria tatkala hendak menikah MEMULAINYA DENGAN  MEMPERTANYAKAN TENTANG KECANTIKANNYA TERLEBIH DAHULU, kemudian baru  tentang komitmen agamanya.
Al-Imam Al-Bahuuti rahimahullah berkata dalam Syarh Muntaha Al-Iraadat (2/621) :
Secara bebas maksudnya demikian : Dia  (seorang pria ) seharusnya tidak bertanya tentang komitmen agama  seorang wanita terlebih dahulu hingga dia telah mengetahui hal tentang  kecantikannya.
Al-Imam Ahmad berkata : Jika seseorang pria ingin menikahi seorang wanita,dia mesti bertanya pertama kali TENTANG KECANTIKANNYA,  jika kemudian dia mendapat kabar bagus mengenai kecantikan (wanita  tersebut), baru dia bertanya mengenai komitmen agama (wanita tadi). Jika  ternyata agamanya bagus maka dia seharusnya menikahi wanita tersebut.  Jika dia tidak mendapat kabar yang baik mengenai agamanya maka dia akan menolak wanita tersebut atas dasar agamanya.  (tentu ini tidak boleh). Oleh karenanya janganlah dia bertanya mengenai  komitmen agamanya dahulu, yang jika dia mendengar bahwa agama wanita  itu bagus, namun kemudian dia mengetahui wanita tersebut tidak cantik  lantas kemudian menolak. Maka dia (pria tadi) telah menolak wanita atas  dasar “kecantikan” bukan atas dasar “agama” - selesai kutipan -.
Tentu hal ini (seakan-akan) menyalahi sabda Nabi ‘alaihi shalaatu wa sallam bahwa kita dianjurkan memilih atas dasar “komitmen agama” seorang wanita.
Yang salah (sebenarnya) adalah tatkala seorang pria mencari kecantikan tetapi melupakan sisi agama seorang wanita - sebagai pondasi kebahagiaan dan kebaikan yang dia cari. Oleh karenanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan gambaran 4 hal yang umumnya dijadikan dasar dalam pemilihan pasangan. Di akhir hal tersebut berkaitan dengan “komitmen agama/akhlak seorang wanita”. Ini artinya agar kita tidak semata mencari penampilan luar tanpa memperhatikan penampilan dalam.
Al-Imam An-Nawawiy dalam Syarh Muslim (10/52) tatkala mengomentari hadist mengenai “wanita dinikahi karena empat hal…dst, berkata:
الصحيح  في معنى هذا الحديث : أن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر بما يفعله الناس  في العادة ، فإنهم يقصدون هذه الخصال الأربع ، وآخرها عندهم ذات الدين ،  فاظفر أنت أيها المسترشد بذات الدين
“Pandangan yang benar mengenai makna hadist ini adalah bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata  tentang keumuman manusia apa yang dilakukannya tatkala hendak menikah,  bahwa mereka menikah berdasar empat hal ini (harta, keturunan,  kecantikan, dan agama). Yang paling terakhir dalam pilihan orang adalah  mengenai komitmen agama, maka yang benar adalah engkau selayaknya  memilih yang punya komitmen agama”.
Pandangan yang mengatakan mustahabb untuk mencari wanita yang cantik sebagai istrinya tidak lah berarti kecantikan itu hal yang utama.  Dan berati bahwa kita harus mendapatkan wanita yang sangat cantik  sejagat, karena tidak akan kita dapatkan yang sangat sempurna, mungkin  bisa kita dapatkan tapi dengan kelemahan agama dan prilakunya.
Arti  mencari yang cantik yang dimaksud adalah jenis/tingkat kecantikan  dimana kita sebagai pria bisa menjaga diri dari hal haram dan meredam  untuk berpaling atau memandang wanita lain selain istri kita. Toh definisi cantik akan berbeda-beda pada setiap pria.
Nasehat  saya adalah nikahilah wanita yang pada pandangan Anda punya tingkat  (kecantikan) dimana Anda cukup merasa senang dan tenang dengan melihat  dia. Hal ini (persoalan kecantikan) akan kau rasakan porsi bedanya bukan  sebagai porsi pertama dan utama yang terus menggelayuti pikiran Anda  setelah Anda memulai hidup baru…memulai serial selanjutnya dari  problematika-probelamatika hidup kita.
Wassalam.
sumber : abul-jauzaa.blogspot.com

 
 "Allah! 
      None has the right to be worshipped but He, the Ever Living, the One Who 
      sustains and protecs all the exists. It is Who has sent down the Book (Al 
      Quran) to you with the truth, confirming what came before it, and He sent 
      down the Taurat (Torah) & the Injil (Gospel)."
(Surah Ali 
      Imran: 2-3)
"Allah! 
      None has the right to be worshipped but He, the Ever Living, the One Who 
      sustains and protecs all the exists. It is Who has sent down the Book (Al 
      Quran) to you with the truth, confirming what came before it, and He sent 
      down the Taurat (Torah) & the Injil (Gospel)."
(Surah Ali 
      Imran: 2-3)


0 komentar:
Posting Komentar