KNRP - Pemimpin Presbyterian telah mendukung proposal yang menyerukan diakhirinya bantuan AS untuk Israel kecuali Tel Aviv berhenti penyelesaian aktivitas di tanah Palestina yang diduduki.
Majelis Umum Gereja Presbiterian, pada sidang di Minneapolis hari Jumat (9/7), menyetujui laporan setebal 172-halaman, yang merinci kebijakan gereja mereka tentang pendekatan isu-isu di Timur Tengah.
Laporan yang disetujui oleh 82 persen suara, menegaskan posisi gereja sebelumnya, termasuk seruan untuk AS agar menahan bantuan untuk Israel jika membangun pemukiman baru di Tepi Barat, demikian yang dilaporkan The Los Angeles Times pada hari Sabtu (10/7). Hal ini disambut dengan kritik langsung dari organisasi pro-Israel dan kelompok Yahudi.
Sebelumnya pada bulan Juli, Tel Aviv telah menyatakan rencana untuk membangun 2.700 unit pemukiman baru di Tepi Barat. Masyarakat internasional telah berulang kali menyatakan bahwa Israel melanggar hukum internasional dengan memperluas permukiman di tanah Palestina yang diduduki, termasuk Al-Quds (Yerusalem).
"Penyelesaian pembangunan harus berhenti, seperti seharusnya tindakan yang diskriminasi terhadap warga kota Palestina dan kemampuan Palestina untuk mengakses kota Al-Quds," ujar Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon awal bulan ini.
Sejak tahun 1985, AS telah dilaporkan memberikan hampir $ 3 miliar hibah setiap tahunnya kepada Israel. (mirzah/prstv)
Senin, 12 Juli 2010
Gereja Presbyterian Desak AS Akhiri Bantuan untuk Israel
Label:
Berita Dunia Islam,
Berita Umum,
Islamic,
News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar